Regweda X.48.5
Kami adalah sang Jiwa-Teragung (Parama Atma). Kami tak terkalahkan.
Ayat weda ini menyebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa juga disebuat
sebagai Parama Atma (Jiwa teragung).
Atharwaweda X.8.44
Jiwatman adalah tanpa nafsu, bijaksana, kekal, berwujud sendiri,
berbahagia, dan sempurna dalam segala hal.
Ayat weda ini menyebutkan bahwa Tuhan dalam diri disebut sebagai Jiwatma
(Jiwa yang Agung)
Atharwaweda X.8.27
Jiwa individual, pada waktu kelahiran kembali, mengambil bentuk wanita,
pria, anak-anak atau bayi
Ayat weda ini menjelaskan bahwa jiwa individual (jiwa pribadi) manusia
lah yang mengalami kelajiran kembali (reinkarnasi) yang kita sebut atma.
Inilah yang disebut tiga kenyataan yang kekal (abadi) yaitu Brahman Yang
Esa (Jiwa Teragung/Parama Atman/tuhan yang Tak Terbatas), Brahman dalam diri
(Jiwa yang agung/Jiwatma/Tuhan Yang Terbatas) dan jiwa pribadi (atma). Hal ini sudah disimbolkan dalam tiga aksara suci yaitu Ang Ung Mang. Ang sebagai symbol atma (jiwa
pribadi) Ung sebagai symbol jiwatma (brahman dalam diri) dan Mang sebagai
symbol Paramatma (Brahman yang Agung). Ang harus ketemu dengan Ung dulu baru bisa bertemu dengan Mang
sehingga terciptalah AUM atau OM.
Apapun agama yang diturunkan TRINITAS ini adalah abadi. Dalam Agama
Kristen dikenal dengan istilah Yesus, Roh Kudus dan Bapa di Surga. Dalam Agama
islam disebut dengan Allah, Nur Muhhamad dan Muhammad.
Jadi kita ibaratkan Tuhan yang Esa setelah menciptakan alam semesta
beserta isinya, petugas2 (dewa2) dan pemain (atman dan jiwatman) saat ini sudah
PENSIUN. Karena semua tugas sudah diserahkan kepada wakilNya di dunia yang
mengurusi masing2 orang yaitu Tuhan dalam diri (Tuhan Yang Terbatas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar